Urban Farming Keren di Bandung, Kebun Seni Tani

Mengutip dari laman republika.co.id kota Bandung masih krisis kemandirian dalam mencukupi kebutuhan pangan.

Benarkah demikian?

Ya saat ini 96,47 % kebutuhan pangan kota Bandung masih didatangkan dari wilayah-wilayah di luar Bandung.

Dan salah satu solusi untuk perlahan melepaskan diri dari ketergantungan pangan pada wilayah lain tersebut adalah melalui program urban farming.

 

Apa itu Urban Farming

Secara garis besar urban farming merupakan usaha pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar masyarakat.

Kegiatan urban farming dapat menghasilkan produk pertanian seperti buah-buahan, sayuran serta umbi-umbian.

Konsep pertanian di perkotaan ini bisa membantu masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri. Dan salah satu keuntungannya adalah mempersingkat waktu distribusi hasil pertanian.

 

Berkenalan dengan Vania, Sosok Milenial Penggagas Urban Farming Bandung – Kebun Seni Tani

Selain dapat mempersingkat waktu distribusi hasil pertanian, ternyata konsep urban farming dapat memberikan manfaat dari segi lingkungan, sosial dan ekonomi.

Dan seorang perempuan muda berusia 29 tahun bernama Vania Febriyantie berhasil membuktikannya melalui urban farming dengan memanfaatkan lahan tidur terbengkalai milik pemerintah kota Bandung.

petani kota
Vania, sang petani kota penggagas Kebun Seni Tani

 

Alumni jurusan biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung ini berhasil mengajak dan memberdayakan anak muda untuk jadi petani kota melalui kegiatan urban farming bernama Seni Tani.

Kebun Seni Tani berlokasi di kota Bandung, tepatnya di kecamatan Arcamanik, kelurahan Sukamiskin, Bandung Utara.

Tak dimungkiri, awalnya gerakan Seni Tani sempat mengalami tantangan, khususnya ketika meminta izin dari pemerintah untuk mengelola lahan tidur.

Namun seiring berjalannya waktu perjuangan tersebut berbuah manis. Sekarang Seni Tani sudah mendapatkan dukungan penuh dari ketua RT, RW dan kelurahan.

Mengutip dari 1000kebun.org di akhir tahun 2021 Seni Tani sudah memanfaatkan 1000m2 lahan tidur dan telah menghasilkan 330.092 kg berbagai jenis sayuran sehat.

Malah sekarang tantangan yang muncul adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi.

Namun Vania tetap optimis, berbekal kesabaran dan ketekunan, akan semakin banyak masyarakat yang peduli pada makanan lokal yang sehat.

Melalui urban farming kita dapat memperoleh sayuran dan buah-buahan yang sehat untuk tubuh. Karena kita mengetahui apa yang kita tanam, mengikuti setiap prosesnya sejak dari bibit hingga panen termasuk penggunaan jenis pupuk yang aman dari zat kimia.

 

Seni Tani Hadir karena Termotivasi dari Masalah yang Terjadi di Lingkungan Sekitar

Yang menarik, Seni Tani ini hadir karena masalah pengangguran yang meningkat pada masa pandemi Covid-19 lalu.

Saat itu Vania merasa prihatin dengan situasi tersebut sehingga memiliki keinginan untuk mempekerjakan masyarakat kota Bandung khususnya para pemuda melalui Gerakan Seni Tani.

Maka dari ide tersebut lahirlah Seni Tani dengan berbagai visi positif dari segi lingkungan, sosial dan ekonomi.

Dari segi lingkungan, kebun Seni Tani mengubah lahan tidur di Kawasan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Arcamanik, dengan menerapkan urban farming, memanfaatkan potensi sumber daya sekitar menjadi kebun pangan melalui pertanian organik yang berkelanjutan.

Sedangkan dari segi sosial, Seni Tani melibatkan pemuda dan komunitas untuk mendapatkan nature healing melalui kebun komunal, memberikan pelatihan urban farming serta menyediakan akses pangan lokal dan sehat.

Dan untuk segi ekonomi, para petani muda kota di Seni Tani berdaya dan mendapatkan kepastian pendapatan dari hasil penjualan hasil tani dengan pendekatan sistem CSA (Community Supported Agricultural).

 

Sekilas Tentang CSA

Secara garis besar, CSA berarti membayar biaya berlangganan pada awal musim tanam bagi anggotanya.

Dengan membayar biaya langganan pada awal musim, dana yang terkumpul digunakan untuk kegiatan berkebun para petani.

Kemudian setelah masa panen tiba para sukarelawan akan membagikan hasil pertanian kepada seluruh anggota, tepatnya setiap seminggu sekali.

Jadi setiap bulan Seni Tani membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin ikut mendukung petani kota sekaligus mendapat hasil sayur-mayur yang ditanam secara transparan

Setiap anggota program CSA di Seni Tani atau yang lebih dikenal dengan program Tani Sauyunan, bisa mengetahui akan menanam apa, bagaimana cara menanamnya, termasuk akan menanam dengan menggunakan pupuk kompos buatan sendiri.

tani sauyunan

Ya selain kebun produksi tempat menanam sayur-mayur, di Seni Tani juga terdapat kebun komunal yang terbuka untuk para warga serta sukarelawan untuk kegiatan berkebun bersama. Seperti membuat pupuk, membuat eco enzyme dan sebagainya.

komunitas urban farming di bandung
Saat ini Seni Tani memiliki 5 anggota inti dan 99 anggota sukarelawan

Penasaran dengan salah satu urban farming keren di Bandung ini ? Silahkan langsung saja kunjungi akun instagramnya di @kamisenitani ya!

 

Vania Berhasil Mendapatkan Penghargaan Satu Indonesia Awards 2021

Berkat konsep brilian Seni Tani dalam menerapkan urban farming dengan memberdayakan anak muda. Sudah sepantasnya Vania mendapatkan penghargaan untuk kategori khusus pejuang tanpa pamrih di masa pandemi Covid-19 dari SATU Indonesia awards.

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards adalah sebuah ajang kompetisi yang memberikan penghargaan bagi anak muda yang dinilai telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Prestasi untuk penghargaan ini terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu bidang lingkungan, Pendidikan, teknologi, Kesehatan serta ekonomi (kewirausahaan).

Semoga semakin banyak generasi muda-generasi muda seperti Vania yang peduli akan lingkungan serta memiliki #SemangatBergerakdanTumbuhBersama untuk Indonesia.

vania febriyanti

 

 

sumber foto : instagram : @kamisenitani

website : satu-indonesia.com

Tinggalkan komentar