Kemampuan berbicara merupakan tahap awal dalam perkembangan bahasa seorang anak. Dalam hal ini perkembangan bahasa dapat mendorong seorang anak untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Walaupun tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, secara umum seorang anak berusia dua tahun sudah dapat mengucapkan puluhan kosa kata dan mampu berbicara dalam dua atau tiga kata.
Dan di usia 3 hingga 4 tahun kosakatanya akan terus bertambah seiring dengan pertambahan usia.
Namun jika dalam rentang usia tersebut, sang anak belum bisa berbicara dengan jelas dan normal. Ada kemungkinan sang anak mengalami keterlambatan bicara (speech delay).
Yuk kita cari tahu apa saja tanda atau gejala speech delay pada anak.
7 Gejala Speech Delay pada Anak

Selain mengamati kemampuan dalam menyebutkan berbagai kosakata saat usianya mencapai 2 tahun.
Gejala speech delay pada anak dapat terlihat dari beberapa poin berikut :
Anak kesulitan meniru suara yang kita ucapkan
Biasanya sejak usia anak 18 bulan ia sudah bisa menirukan suara yang kita ucapkan seperti kata mama atau papa. Apabila di usia tersebut anak belum bisa meniru suara yang ada di sekitarnya maka sebagai orangtua perlu waspada.
Jarang mengeluarkan suara.
Selain meniru suara, apabila anak belum belum memiliki kosakata apapun yang random seperti babbling. Sebagai orangtua harus terus memantaunya.
Lebih suka melakukan gerakan tubuh dibanding berbicara ketika berkomunikasi.
Misal ketika anak ingin makan, ia membawa piring dan menunjukkannya pada ibunya. Seolah berkata bahwa ia ingin makan.
Tidak mampu mengikuti instruksi secara verbal.
Umumnya anak berusia 2 tahun sudah bisa mengikuti instruksi sederhana seperti tolong ambilkan boneka dan sebagainya. Apabila anak tidak memahami atau tidak mengikuti arahan bisa jadi hal tersebut merupakan gejala dari speech delay.
Tidak mampu mengucapkan kata-kata yang mudah dipahami.
Selain mampu memahami apa yang orang lain ucapkan, seiring pertumbuhannya anak juga harus mampu mengucapkan kata-kata yang mudah dipahami.
Pada usia anak tiga tahun biasanya sudah memiliki ratusan kosakata. Apabila anak kesulitan mengingat kosa kata yang sudah dipelajari ada baiknya anak diperiksa ke dokter.
Memiliki kosakata konsonan yang sedikit.
Pada umur 1 tahun biasanya anak sudah mengoceh dan bisa menggunakan huruf konsonan saat berbicara. Misal p,b,m,d dan n. apabila anak kesulitan mengenali kata sederhana seperti ‘tidak’ atau ‘dadah’ sebaiknya segera kenalkan anak dengan huruf alfabet.
Tidak mengerti gestur dan gerak tangan
Walaupun belum bisa berbicara biasanya anak sudah memahami gestur dan gerak tangan orang lain. Misal menunjukkan telunjuk untuk menunjuk sebuah benda. Apabila si anak belum mengerti gerakan tangan yang sederhana sebaiknya perbanyak komunikasi secara langsung (face to face).
Penyebab Speech Delay
Apabila anak mulai menunjukkan beberapa gejala speech delay. Orangtua bisa mencari tahu terlebih dahulu faktor apa saja yang bisa menjadi penyebab speech delay.
Ada banyak penyebab terjadinya speech delay, berikut ini 3 contoh penyebab keterlambatan bicara pada anak usia dini, antara lain :
Gangguan pendengaran
Ketika seorang anak mengalami gangguan pendengaran maka akan mempengaruhi perkembangan kemampuan berbicara dan berbahasa si anak. Sehingga hal tersebut membuat proses pemahaman ketika berbicara menjadi sulit.
baca juga : Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Cacat intelektual
Cacat intelektual merupakan sebuah kondisi saat otak anak belum berkembang dengan baik atau mengalami gangguan.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya gangguan pada area otak yang mengatur kemampuan berbicara.
Kurang stimulasi
Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Pengabaian dan kurangnya stimulasi verbal pada anak terbukti dapat menyebabkan terjadinya speech delay pada anak.
Contoh pengabaian antara lain : orangtua memberikan gadget pada anak agar si anak tenang dan duduk manis. Padahal terlalu banyak screen time terbukti bisa memicu keterlambatan bicara pada anak.
Atau ayah dan ibu sibuk bekerja, kemudian menyerahkan pengasuhan pada baby sitter yang hanya menjaga namun tak pernah mengajak anak berkomunikasi secara aktif.
Faktor genetik
Factor genetik juga bisa mempengaruhi. Misal dalam anggota keluarga ada riwayat yang memiliki keterlambatan bicara. Maka ada kemungkinan anak juga mengalami keterlambatan bicara.
Cara Mengatasi Speech Delay
Untuk mengatasi terjadinya speech delay pada anak, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, antara lain :
Aktif mengajak anak berbicara
Rutin berbicara dengan anak merupakan salah satu cara atau terapi agar anak aktif berbicara. Lakukan kegiatan mengobrol secara rutin dengan anak setiap hari agar anak berani untuk berbicara.
Mengajak anak bernyanyi bersama
Anak-anak pasti suka bernyanyi. Selain menyenangkan kegiatan bernyanyi juga bisa menambah kosakata anak dan bisa mengasah kemampuan anak untuk menghafal kata baru melalui nyanyian.
Membacakan anak buku cerita

Kegiatan membaca buku cerita merupakan salah satu aktivitas yang sangat disarankan untuk dilakukan oleh setiap orangtua.
Tak hanya untuk menambah kosakata, kegiatan mendongeng juga bisa menjadi sarana untuk menjalin bonding antara anak dan orangtua.
Sambil membaca kita juga bisa melakukan komunikasi dengan diskusi sederhana tentang isi buku bacaan.
Kesimpulan
Speech delay pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Apabila mendeteksi ada hal-hal yang janggal atau gejala yang menunjukkan bahwa anak mengalami speech delay, segera lakukan pemeriksaan. Ajak anak ke dokter.
Hal ini bertujuan agar gangguan tersebut bisa segera teratasi dengan cepat dan tepat.
Sebagai orangtua seudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk tetap waspada dan terus mengawasi pertumbuhan anak-anak kita.