Setelah sempat tertunda karena terkendala pandemi Covid-19, akhirnya MPR Indonesia mengadakan sebuah konferensi internasional bertajuk pembentukan MPR dunia.
Ya, mengutip dari detiknews.com sejak 2019 pimpinan MPR RI sudah menginisiasi gagasan pembentukan MPR dunia ini. Ketika bertemu dengan ketua majelis Syura Saudi Arabia di Riyadh serta ketua majelis Syuro Maroko di Rabat.
Dalam hal ini pembentukan MPR dunia melibatkan ketua majelis permusyarawatan, majelis syura atau nama sejenis lainnya dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam.
Bandung Sebagai Tuan Rumah Forum MPR Dunia
Pemerintah sengaja memilih kota Bandung sebagai tempat untuk mengadakan acara konferensi internasional ini karena mengingat beberapa sejarah penting.
Di tahun 1955, Bandung pernah menjadi tuan rumah konferensi Asia Afrika yang telah mendorong sejumlah negara di Asia dan Afrika meraih kemerdekaan lepas dari penjajahan.
Selain itu pada tahun 1960 hingga 1971 MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sempat berkantor di Gedung Merdeka, Bandung.
Maka tepat sekali apabila acara ini diadakan di kota bersejarah yang terkenal dengan hawa sejuknya serta aneka kuliner daerahnya yang khas seperti batagor dan cuankie.
Diskusi Bersama Netizen
Sebagai salah satu dukungan publikasi bagi terselenggaranya acara bertaraf internasional ini, MPR mengadakan sebuah event diskusi dengan netizen Bandung.
Alhamdulillah bapak Prof, Dr, Ir, Fadel Muhamad selaku wakil ketua MPR dari kelompok DPD dapat hadir.
Didampingi oleh ibu Siti Fauziah SE, MM selaku PLT (pelaksana tugas) Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI.
Serta bapak Budi Muliawan, SH,MM selaku Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga, Biro Humas dan Sistem Informasi.
Agenda Forum MPR Dunia
Delegasi dari 15 negara islam di seluruh dunia dan 1 lembaga organisasi PUIC akan menghadiri konferensi internasional (Forum MPR Dunia) yang diadakan di Bandung, pada 24 – 26 Oktober 2022.
PUIC adalah singkatan dari Parliamentary Union of the OIC member states atau yang dikenal sebagai anggota parlemen negara anggota kerjasama islam.
Adapun agenda dari acara konferensi ini yaitu di hari pertama (24 Oktober 2022) para peserta akan disambut dengan welcome dinner yang akan diadakan di hotel Pullman, Jl Diponegoro no 27, Bandung.
Kebetulan lokasi hotel ini tepat berada di sebrang gedung sate yang juga merupakan gedung pemerintahan Jawa Barat.
Dan keesokan harinya para peserta akan melakukan historical walk dari hotel Savoy Homann (bangunan cagar budaya peninggalan Belanda yang sudah berdiri sejak 1880) menuju Gedung Merdeka.
Kemudian dilanjutkan dengan berkeliling melihat beberapa bangunan Gedung Merdeka serta kunjungan ke museum Asia Afrika.
Konferensi forum MPR dunia akan berlangsung di Gedung Merdeka dan rencananya akan dibuka oleh wakil presiden Ma’ruf Amin.
Sebenarnya Indonesia mengundang 50 negara untuk berpartisipasi dalam acara ini, namun yang sudah memberikan konfirmasi untuk hadir yaitu sebanyak 15 negara.
Negara-negara tersebut adalah Bahrain, Maroko, Pakistan, Yordania, Yaman, Saudi Arabia, Malaysia, Mesir, Palestina, Aljazair, Mozambik, Iran, Brunei Darusalam, Azerbaijan serta Bangladesh.
berdasarkan penjelasan dari ibu Siti, beberapa negara lainnya berhalangan hadir karena satu lain hal seperti situasi yang tidak memungkinkan (sedang melaksanakan proses pemilihan wakil rakyat), hingga masalah budget.
Dan kabar baiknya, dari total peserta sebanyak 65 orang, Saudi Arabia mengirimkan delegasi terbanyak dari negaranya, yaitu 9 orang.
Selain itu seluruh lapisan masyarakat juga bisa turut berpartisipasi dengan menyaksikan rangkaian acara ini melalui siaran live streaming di https://mpr.go.id/publikasi/live-streaming
Tujuan Diadakannya Forum MPR Dunia
Konferensi internasional majelis syura dari negara-negara anggota Kerjasama Islam (OKI) ini akan membahas beberapa hal penting seperti bagaimana sinergitas atau hubungan antar parlemen.
Yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam mewujudkan tatanan dunia yang harmonis, aman, damai, beradab serta adil.
Bapak Fadel yang juga alumni salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Bandung ini pun menyampaikan bahwa tujuan utama dari diadakannya acara ini adalah untuk mendukung presidensi Indonesia dalam G20.
Dan selanjutnya agar pembentukan Forum MPR Dunia ini menjadi legacy buat MPR RI yang sekarang maupun yang akan datang.
Selain itu Indonesia juga ingin ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
Dan tak dimungkiri, dari perhelatan ini akan membuka berbagai kerjasama diplomasi di berbagai bidang. Seperti bisnis & ekonomi, pendidikan, investasi hingga pariwisata.
Melalui acara ini Indonesia sudah membuat 5 poin penting yang akan ditandatangani bersama sebagai bentuk pernyataan atau komunike bersama dari para delegasi.